Siswa SD di Gorontalo Terpaksa Belajar di Gedung Bekas Masjid

Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Gorontalo yang terdampak banjir bandang pada tahun 2020 kini masih dalam kondisi memprihatinkan. Selama lima tahun terakhir, proses belajar mengajar dilakukan di tempat darurat.

Saat ini, kegiatan belajar berlangsung di gedung yang disewa oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo untuk jangka waktu tiga tahun ke depan. Sebelumnya, siswa dan guru sempat menggunakan bekas rumah dinas guru yang tidak layak sebagai tempat belajar.

“Sekolah kami sempat kehilangan banyak murid karena kondisi tidak nyaman setelah musibah banjir bandang. Kini, hanya 61 siswa yang tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Bahkan, tidak ada kelas yang mencapai 20 siswa,” ungkap salah satu guru.

Namun, ada kabar baik. Anggota DPRD bersama pemerintah daerah telah sepakat untuk membangun kembali sekolah ini pada awal tahun 2025. Rencananya, sekolah ini akan dijadikan salah satu sekolah alam di provinsi tersebut, sebuah konsep yang mengedepankan pembelajaran berbasis lingkungan.

Meski begitu, kondisi belajar saat ini jauh dari kondusif. “Fokus siswa sering terganggu karena kondisi sekitar yang tidak mendukung,” tambah guru tersebut. Meski demikian, para guru terus berupaya meningkatkan kompetensi mereka secara mandiri dengan diskusi dan berbagi metode pembelajaran yang lebih menarik, seperti belajar sambil bermain.

Diharapkan, pembangunan sekolah baru ini bisa segera dimulai dan memberikan lingkungan belajar yang lebih layak bagi para siswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *